مسألة
الحكم بغير ما أنزل الله لا تختص بأحد دون أحد
Perihal Berhukum dengan Selain (hukum)
yang Allah turunkan Tidak Berlaku Spesifik hanya pada Kalangan Tertentu
فلا
تختص بالقاضي ولا الأمير ولا الحاكم الأعلى ؛ بل تشمل كل من حكم بين اثنين .
قال ابن تيمية رحمه الله : « وكل من حكم بين اثنين
فهو قاضٍ ، سواء كان صاحب حرب ، أو متولي ديوان ، أو منتصباً
للاحتساب بالأمر بالمعروف والنهي عن المنكر ، حتى الذي يحكم بين الصبيان في
الخطوط فـإن الصحابة كانوا يعدونه من الحكام » ( الفتاوى
18/170 )
.
Persoalan tersebut tidak hanya diperuntukkan bagi seorang
hakim, gubernur, atau penguasa tertinggi, tetapi mencakup semua orang yang
menerapkan hokum antara dua orang, seperti antara guru dan murid atau antara
seorang bapak dan para anak-anaknya, dan seterusnya.
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah – rahimahullah – berkata: “
Semua orang yang menerapkan hukum antara dua orang adalah hakim, tanpa dibedakan
bahwa dia seorang panglima perang, kepala bagian, atau sebagai lembaga amar ma’ruf
nahi munkar. Bahkan, seseorang yang menerapkan hukum antara anak-anak dalam
setiap pembagian (juga adalah hakim) karena para shahabat menganggap orang
tersebut sebagai hakim” (Al Fatawa 18/170)
* وعليه : فالحكم في حق
الأمير وغير الأمير على السواء ، ومن كفر في أي صورة من صور هذه المسألة ؛ لزمه أن
يكفر كل من وقع في تلك الصورة ؛ أميراً كان أو غير أمير .
Berdasarkan hal di atas, maka hukum terhadap penguasa
atau bukan penguasa adalah sama. Siapa saja yang berpendapat akan pengafiran
dalam satu dari sekian gambaran dalam permasalahan ini mengharuskannya untuk
mengafirkan semua orang yang terjatuh ke dalam gambaran permasalah tersebut,
baik penguasa maupun bukan.
Sumber:
الحكم بغير ما انزل الله
Penulis:
Abu Abdirrahman Bundaar bin Naayif al ‘Utaiby
Terjemahan:
Berhukum dengan Selain Hukum yang Allah Turunkan
No comments:
New comments are not allowed.