Tuesday, April 10, 2012

TUDUHAN BERHUKUM DGN SELAIN HUKUM ALLAH BERLAKU UTK SEMUA

TUDUHAN BERHUKUM DENGAN SELAIN HUKUM ALLAH ITU TIDAK SPESIFIK

مسألة الحكم بغير ما أنزل الله لا تختص بأحد دون أحد

Perihal Berhukum dengan Selain (hukum) yang Allah turunkan Tidak Berlaku Spesifik hanya pada Kalangan Tertentu


فلا تختص بالقاضي ولا الأمير ولا الحاكم الأعلى ؛ بل تشمل كل من حكم بين اثنين .

قال ابن تيمية رحمه الله : « وكل من حكم بين اثنين فهو قاضٍ ، سواء كان صاحب حرب ، أو متولي ديوان ، أو منتصباً للاحتساب بالأمر بالمعروف والنهي عن المنكر ، حتى الذي يحكم بين الصبيان في الخطوط فـإن الصحابة كانوا يعدونه من الحكام » ( الفتاوى 18/170 ) .

Persoalan tersebut tidak hanya diperuntukkan bagi seorang hakim, gubernur, atau penguasa tertinggi, tetapi mencakup semua orang yang menerapkan hokum antara dua orang, seperti antara guru dan murid atau antara seorang bapak dan para anak-anaknya, dan seterusnya.

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah – rahimahullah – berkata: “ Semua orang yang menerapkan hukum antara dua orang adalah hakim, tanpa dibedakan bahwa dia seorang panglima perang, kepala bagian, atau sebagai lembaga amar ma’ruf nahi munkar. Bahkan, seseorang yang menerapkan hukum antara anak-anak dalam setiap pembagian (juga adalah hakim) karena para shahabat menganggap orang tersebut sebagai hakim” (Al Fatawa 18/170)


* وعليه : فالحكم في حق الأمير وغير الأمير على السواء ، ومن كفر في أي صورة من صور هذه المسألة ؛ لزمه أن يكفر كل من وقع في تلك الصورة ؛ أميراً كان أو غير أمير .

Berdasarkan hal di atas, maka hukum terhadap penguasa atau bukan penguasa adalah sama. Siapa saja yang berpendapat akan pengafiran dalam satu dari sekian gambaran dalam permasalahan ini mengharuskannya untuk mengafirkan semua orang yang terjatuh ke dalam gambaran permasalah tersebut, baik penguasa maupun bukan.

Sumber:
الحكم بغير ما انزل الله
Penulis:
Abu Abdirrahman Bundaar bin Naayif al ‘Utaiby
Terjemahan:
Berhukum dengan Selain Hukum yang Allah Turunkan

No comments: