وصيتي
بسم الله الرحمن الرحيم
أوصي زوجتي وأولادي وأصدقائي وكل محب لي إذا بلغه وفاتي
أن يدعو لي بالمغفرة والرحمة-أولا-وألا يبكون علي نياحة أو بصوت مرفوع.
Wasiatku. Bismillahir-rahmanir-rahiim. Aku wasiatkan kepada istriku,
anak-anakku, sahabat-sahabatku, dan semua yang mencintaiku, apabila sampai
kepadanya berita kematianku, hendaknya mendoakan agar aku diampuni dan diberi
rahmat-Nya. Ini yang pertama. Disamping itu, hendaknya mereka
tidak menangisi aku dengan tangisan ratapan dan suara yang keras.
ثانيا: أن يعجلوا بدفني, ولا يخبروا من أقاربي وإخواني
إلا بقدر ما يحصل بهم واجب تجهيزي, وأن يتولى غسلي ( عزت خضر أبو عبد الله ) جاري وصديقي
المخلص, ومن يختاره هو لاعانته على ذلك.
Kedua,
hendaknya mereka menyegerakan pemakamanku dan tidak memberitakan kematianku
kepada kerabat-kerabat dan saudara-saudaraku selain sebatas untuk melaksanakan kewajiban menyiapkan jenazahku.
Selain itu, hendaknya yang memandikan aku adalah (Izzat Khidir Abu Abdillah)
tetanggaku dan temanku yang tulus, serta yang dia pilih untuk membantu
pelaksanaannya.
وثالثا: اختيار الدفن في أقرب مكان, لكي لا يضطر من
حمل جنازتي إلى وضعها في السيارة, والبتالي يركب المشيعون سيارتهم. وأن يكون القبر
في مقبرة قديمة يغلب على الظن أنها سوف لا تنبش...
Ketiga, aku
memilih untuk dimakamkan ditempat terdekat agar tidak perlu bagi yang membawa
jenazahku untuk meletakkannya di mobil, lalu yang mengiringinya pun menaiki
mobil. Hendaknya pula pekuburan itu adalah pekuburan lama yang besar
kemungkinan tidak dipugar.
وعلى من كان في البلد الذي أموت فيه ألا يخبروا من كان
خارجها من أولادي-فضلا عن غيرهم- إلا بعد تشييعي, حتى لا تتغلب العواطف, وتعمل عملها,
فيكون ذلك سببا لتأخر جنازتي.
Bagi
orang-orang yang berada di daerah tempat aku wafat, hendaknya mereka tidak
mengabarkan kepada anak-anakku yang di luar daerah, apalagi kepada yang lain,
selain setelah jenazahku dipikul, agar perasaan tidak menguasai dan berbuat
terhadap mereka sehingga menjadi sebab ditundanya jenazahku.
سائلا المولى أن ألقاه وقد غفر لي ذنبي ما قدمت وما
أخرت...
(Aku menulis
wasiat ini) dengan memohon kepada Allah untuk berjumpa dengannya dalam keadaan
Dia telah mengampuni dosaku, apa yang telah lalu dan yang terjadi belakangan
وأوصي بمكتبتي-كلها- سواء ما كان منها مطبوعا, أو تصويرا
أو مخطوطا -بخطي أو بخط غيري- لمكتبة الجامعة الإسلامية في المدينة المنورة, لإن لي
فيها ذكريات حسنة في الدعوة للكتاب والسنة, وعلى منهج السلف الصالح- يوم كنت مدرسا
فيها راجيا من الله-تعالى- أن ينفع بها روادها كما نفع بصاحبها- يومئذ- طلابها, وأن
ينفعني بهم وبإخلاصهم ودعواتهم.
Kemudian aku
wasiatkan agar perpustakaanku – semuanya - baik buku yang tercetak maupun
fotokopian, atau manuskrip tulisanku atau tulisan orang lain, untuk
disumbangkan kepada perpustakaan Universitas Islam di al-Madinah al-Munawwarah.
Hal ini karena aku memiliki kenangan-kenangan indah di sana dalam berdakwah
kepada al-Quran dan as-Sunnah sesuai dengan pemahaman manhaj as-Salafush
Shaalih saat aku menjadi dosen di sana. (Hal ini) diiringi harapan agar Allah memberi
manfaat dengannya kepada para pengunjungnya, sebagaimana memberikan manfaat
dengan pemilik-pemilik kitab tersebut kepada mahasiswa-mahasiswanya ketika itu.
Disamping itu agar Allah memberikan manfaat kepadaku karena keikhlasan mereka
dalam mendoakan aku.
رب أوزعني أن أشكر نعمتك التي أنعمت علي وعلى والدي
وأن أعمل صالحا ترضاه وأصلح لي في ذريتي إني تبت إليك وإني من المسلمين.
“Wahai
Rabbku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau berikan
kepadaku dan kepada ibu bapakku supaya aku dapat berbuat amal yang shaleh yang
Engkau ridhai. Berikanlah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada
anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kebada-Mu dan sesungguhnya aku termasuk
orang-orang yang berserah diri” (QS al Ahqaf: 15)
27
جمادي الأولى 1410 هه
وكتب
الفقير إلى رحمة ربه
محمد ناصر الدين الألباني
27 Jumadil
Ula 1410 H
Ditulis oleh
yang sangat membutuhkan rahmat Rabbnya
Muhammad
Nashiruddin al Albany