Sunday, April 15, 2012

WASIAT SYAIKH AL ALBANY – rahimahullah –

WASIAT SYAIKH AL ALBANY – rahimahullah –

وصيتي
بسم الله الرحمن الرحيم
أوصي زوجتي وأولادي وأصدقائي وكل محب لي إذا بلغه وفاتي أن يدعو لي بالمغفرة والرحمة-أولا-وألا يبكون علي نياحة أو بصوت مرفوع.

Wasiatku. Bismillahir-rahmanir-rahiim. Aku wasiatkan kepada istriku, anak-anakku, sahabat-sahabatku, dan semua yang mencintaiku, apabila sampai kepadanya berita kematianku, hendaknya mendoakan agar aku diampuni dan diberi rahmat-Nya. Ini yang pertama. Disamping itu, hendaknya mereka tidak menangisi aku dengan tangisan ratapan dan suara yang keras.

ثانيا: أن يعجلوا بدفني, ولا يخبروا من أقاربي وإخواني إلا بقدر ما يحصل بهم واجب تجهيزي, وأن يتولى غسلي ( عزت خضر أبو عبد الله ) جاري وصديقي المخلص, ومن يختاره هو لاعانته على ذلك.

Kedua, hendaknya mereka menyegerakan pemakamanku dan tidak memberitakan kematianku kepada kerabat-kerabat dan saudara-saudaraku selain sebatas untuk  melaksanakan kewajiban menyiapkan jenazahku. Selain itu, hendaknya yang memandikan aku adalah (Izzat Khidir Abu Abdillah) tetanggaku dan temanku yang tulus, serta yang dia pilih untuk membantu pelaksanaannya.

وثالثا: اختيار الدفن في أقرب مكان, لكي لا يضطر من حمل جنازتي إلى وضعها في السيارة, والبتالي يركب المشيعون سيارتهم. وأن يكون القبر في مقبرة قديمة يغلب على الظن أنها سوف لا تنبش...

Ketiga, aku memilih untuk dimakamkan ditempat terdekat agar tidak perlu bagi yang membawa jenazahku untuk meletakkannya di mobil, lalu yang mengiringinya pun menaiki mobil. Hendaknya pula pekuburan itu adalah pekuburan lama yang besar kemungkinan tidak dipugar.

وعلى من كان في البلد الذي أموت فيه ألا يخبروا من كان خارجها من أولادي-فضلا عن غيرهم- إلا بعد تشييعي, حتى لا تتغلب العواطف, وتعمل عملها, فيكون ذلك سببا لتأخر جنازتي.

Bagi orang-orang yang berada di daerah tempat aku wafat, hendaknya mereka tidak mengabarkan kepada anak-anakku yang di luar daerah, apalagi kepada yang lain, selain setelah jenazahku dipikul, agar perasaan tidak menguasai dan berbuat terhadap mereka sehingga menjadi sebab ditundanya jenazahku.

سائلا المولى أن ألقاه وقد غفر لي ذنبي ما قدمت وما أخرت...

(Aku menulis wasiat ini) dengan memohon kepada Allah untuk berjumpa dengannya dalam keadaan Dia telah mengampuni dosaku, apa yang telah lalu dan yang terjadi belakangan

وأوصي بمكتبتي-كلها- سواء ما كان منها مطبوعا, أو تصويرا أو مخطوطا -بخطي أو بخط غيري- لمكتبة الجامعة الإسلامية في المدينة المنورة, لإن لي فيها ذكريات حسنة في الدعوة للكتاب والسنة, وعلى منهج السلف الصالح- يوم كنت مدرسا فيها راجيا من الله-تعالى- أن ينفع بها روادها كما نفع بصاحبها- يومئذ- طلابها, وأن ينفعني بهم وبإخلاصهم ودعواتهم.

Kemudian aku wasiatkan agar perpustakaanku – semuanya - baik buku yang tercetak maupun fotokopian, atau manuskrip tulisanku atau tulisan orang lain, untuk disumbangkan kepada perpustakaan Universitas Islam di al-Madinah al-Munawwarah. Hal ini karena aku memiliki kenangan-kenangan indah di sana dalam berdakwah kepada al-Quran dan as-Sunnah sesuai dengan pemahaman manhaj as-Salafush Shaalih saat aku menjadi dosen di sana. (Hal ini) diiringi harapan agar Allah memberi manfaat dengannya kepada para pengunjungnya, sebagaimana memberikan manfaat dengan pemilik-pemilik kitab tersebut kepada mahasiswa-mahasiswanya ketika itu. Disamping itu agar Allah memberikan manfaat kepadaku karena keikhlasan mereka dalam mendoakan aku.

رب أوزعني أن أشكر نعمتك التي أنعمت علي وعلى والدي وأن أعمل صالحا ترضاه وأصلح لي في ذريتي إني تبت إليك وإني من المسلمين.

“Wahai Rabbku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku supaya aku dapat berbuat amal yang shaleh yang Engkau ridhai. Berikanlah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kebada-Mu dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri” (QS al Ahqaf: 15)

27 جمادي الأولى 1410 هه
وكتب
الفقير إلى رحمة ربه
محمد ناصر الدين الألباني

27 Jumadil Ula 1410 H
Ditulis oleh yang sangat membutuhkan rahmat Rabbnya
Muhammad Nashiruddin al Albany