Friday, July 29, 2011

MENGETAHUI KESALAHAN UNTUK MENGHINDARINYA

PENTINGNYA MENGETAHUI KEBATHILAN UNTUK MENGHINDARINYA
_______________________________________


Menjelaskan kejelekan atau kebatilan dengan tujuan agar manusia mengetahui lalu menghindarinya adalah bagian dari upaya yang penting agar tetap berjalan pada track yang benar, karena hanya mengenal kebaikan saja tanpa mengetahui lawan-lawannya, seseorang bisa dengan mudah terjerumus di dalam kebathilan sementara dia tidak menyadarinya.

عرفت الشر لا للشر لكن لتوقيه ومن لا يعرف الخير من الشر يقع فيه

Aku mengenal kejelekan bukan untuk kejelekan, akan tetapi untuk menghindarinya. Dan barang siapa yang tidak mengenal dan membedakan antara kebaikan dari kejelekan maka dia akan jatuh kedalam kejelekan itu. (bait sya'ir)

Namun bagi sebagian orang, membicarakan kebatilan meski pada tempat-tempat yang diperlukan adalah hal yang tetap saja buruk sehingga mereka mengajak manusia untuk menghindari pembahasan-pembahasan tentang kebid'ahan, kebatilan, dll. Mungkin saja hal ini terkait dengan kepentingan mereka, bahwa mereka adalah bagian dari kebatilan yang sedang dijelaskan penyimpangannya itu, karena bagi orang-orang yang menghendaki tetap pada jalan kebenaran dan terhindari dari jalan yang menyimpang, menjelaskan kedua jalan itu adalah bagian dari kesempurnaan pemahaman.

Mari memperharikan penggalan hadist dari Hudzaifah bin Yaman dalam shahih Bukhari berikut ini:

كان الناس يسالون رسول الله صلي الله عليه وسلم عن الخير وكنت اساله عن الشر مخافة ان يدركني

“Orang-orang bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam tentang kebaikan sementara aku bertanya kepada beliau tentang keburukan karena khawatir jangan-jangan aku terkena keburukan itu....” (HR. Al-Bukhari no. 7084 dan Muslim no. 1847)

Perhatikan kalimat "... aku bertanya kepada beliau tentang keburukan, karena khawatir jangan-jangan aku terkena keburukan itu.."

Maka, menjelaskan tentang beberapa penyimpangan pemikiran tentang suatu faham untuk kebaikan manusia agar tidak terjatuh di dalamnya adalah hal yang diperlukan selama dapat disajikan dengan baik, berdasarkan kaidah-kaidah yang kokoh, bersumber dari hujah-hujah yang benar, dan pada tempat-tempat yang tepat.

Kita mendapatkan banyak pelajaran seputar metode ini dari banyak ayat-ayat tentang penekanan perintah mentauhidkan Allah dan menjauhkan diri dari kesyirikan, seperti pada ayat berikut:

ولقد بعثنا في كل امة رسولا ان اعبدوا الله واجتنبوا الطغوت

“Sungguh, Kami telah mengutus kepada setiap umat seorang rasul yang mengajak: Sembahlah Allah dan jauhilah thaghut.” (QS. an-Nahl: 36)

Perhatikan perintah "Sembahlah Allah" dan "Jauhilah thaghut" sebagai 2 perintah yang berkonsekwensi pada wajibnya pengenalan tauhid dan syirik secara bersamaan untuk menempuh kesempurnaan pemahaman jalan yang selamat.

Semoga Allah menjelaskan yang haq dari yang bathil kepada kita sekalian, kemudian menetapkan kita pada al haq itu dan menguatkan kita sekalian untuk menjauhi yang bathil.

Allahulmusta'aan..

No comments: