___________________________________________
خطأ من ظن أنه لا سمع و لا طاعة عليه لعدم مبايعته لولي الأمر:
بعض الناس يقول أنا لم أبايع الإمام فلا سمع له عندي ! و هذا لا شك أنه خطل من القول و جهل
قال شيخ الإسلام ابن تيمية :" ما أمر الله به و رسوله من طاعة ولاة الأمور و مناصحتهم واجب على الإنسان و إن لم يعاهدهم عليه و إن لم يحلف لهم الإيمان المؤكدة اهـ" المجموع 35/9
قال الشيخ ابن باز :" إذا اجتمع المسلمون على أمير وجبت الطاعة على الجميع و لو ما بايع بنفسه الصحابة و المسلمون ما بايعوا أبا بكر بايعه من في المدينة و لزمت البيعة للجميع . اهـ " من شريط طاعة ولاة الأمور
- السنة في ما يتعلق بولي الأمـة , بقلم أحمد عمر بازمول , المدرس بمعهد الحرم المكي الشريف -
_________________________________________Sebagian manusia ada yang mengatakan: saya tidak pernah membaiat penguasa tersebut maka saya tidak wajib mendengar dan taat !. Tidak diragukan lagi bahwa ini adalah ucapan ngawur dan bodoh.
Berkata syaikhul Islam Ibnu Taymiyyah rahimahullah: “Apa yang diperintahkan oleh Allah dan Rasul-Nya shallallahu alaihi wasallam dari ketaatan kepada penguasa dan menasehati mereka adalah perkara yang wajib atas setiap manusia, walaupun dia tidak pernah mengikat perjanjian (baiat) kepadanya, dan walaupun dia tidak bersumpah dengan berbagai sumpah yang menekankan. ”(Al-majmu’:35/9)
Dan berkata Syaikh Bin Baaz: ”Jika kaum muslimin telah bersepakat di atas satu pemimpin, maka wajib secara keseluruhan untuk taat kepadanya, walaupun dia tidak secara langsung membaiatnya. Para shahabat dan kaum muslimin mereka tidak membaiat Abu Bakar, namun yang membaiatnya adalah penduduk Madinah, maka baiat tersebut berkonsekwensi bagi seluruhnya.” (Dari kaset: taat terhadap penguasa)
Semoga Allah menolong orang-orang yang terus berusaha istiqomah di dalam kebenaran. Bahwa perdebatan panjang tentang persoalan siapa yang berhak ditaati adalah persoalan yang menunjukkan landasan dan pijakan yang perbedaannya antara sunnah dan bukan sunnah. Bagi ahlussunnah wal jama'ah, mentaati pemerintah yang muslim adalah satu ketetapan yang telah diyakini sumber kebenarannya. Imam Ahmad bin Hambal menjelaskan hal itu dalam Al-Khallal dalam As-Sunnah (1/80-81) no. 10 dengan sanad yang shahih
أخبرني محمد بن أبي هارون أن إسحاق حدثهم أن أبا عبدالله سئل عن حديث النبي صلى الله عليه وسلم من مات وليس له إمام مات ميتة جاهلية أخرجه أحمد في سنده ما معناه قال أبو عبدالله تدري ما الإمام الإمام الذي يجمع المسلمون عليه كلهم يقول هذا إمام فهذا معناه
Imam itu adalah orang yang bersepakat kepadanya orang-orang islam, seluruhnya berkata: “Inil-lah imam/pemimpin”, maka itulah makna dari imam / pemimpin dalam sabda nabi "barang siapa yang tidak ada imamnya maka dia mati seperti mati jahiliyah"
Allahulmusta'aan
No comments:
New comments are not allowed.